Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Pada tahun 2015 tenaga air menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh energi terbarukan,[1] dan diperkirakan akan naik 3.1% per tahun sampai 25 tahun ke depan.
Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik menghasilkan 33% tenaga air global tahun 2013. China adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013) menyumbang 16,9% kebutuhan listrik domestik.
Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif untuk energi terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit batu bara atau gas. Ongkos listrik rata-rata untuk pembangkit berukuran lebih dari 10 megawatt adalah 3 - 5 sen dolar AS per kilowatt-jam.[2] Dengan bendungan dan reservoir juga membuatnya sumber listrik yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak menghasilkan limbah langsung dan tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih rendah daripada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.[3]
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Di banyak bagian Kanada (provinsi British Columbia, Manitoba, Ontario, Quebec, dan Newfoundland and Labrador) hidroelektrisitas digunakan secara luas. Pusat tenaga yang dijalani oleh provinsi-provinsi ini disebut BC Hydro, Manitoba Hydro, Hydro One (dulunya "Ontario Hydro"), Hydro-Québec, dan Newfoundland and Labrador Hydro. Hydro-Québec merupakan perusahaan penghasil listrik hydro terbesar dunia, dengan total listrik terpasang sebesar 31.512 MW (2005). (Wikipedia Indonesia)
Deskripsi
Diklat ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengengoperasian Sistem PLTA sesuai Standar Perusahaan.
Tujuan
Setelah mengikuti Diklat ini peserta mampu melaksanakan Pengoperasian Sistem PLTA sesuai dengan SOP/Instruksi Kerja yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
Persyaratan Pesert
Tenaga teknik yang bertugas mengelola PLTA dan telah memiliki sertifikat Diklat Pengoperasi Peralatan Utama PLTA
Hubungan dengan Standar Kompetensi Perusahaan :
Diklat ini disusun berdasarkan kebutuhan pengetahuan dan keterampilan sesuai Standar Kompetensi PT PLN ( Persero ); HPI (4) dan Standar Kompetensi Personal; KAA.OUI.401 (1) A.
Sertifikat Diklat
Sertifikat diberikan kepada peserta yang telah mengikuti Diklat dan dinyatakan lulus dengan nilai minimal 70 (Tujuh puluh) untuk setiap mata pelajaran.
Lingkup Bahasan / Mata Pelajaran Yang Diajarkan :
No. | Materi | Jam Pelajaran (JP) |
1 | Karakteristik , Standard dan Batasan Operasional Unit | 14 |
2 | Water Management | 8 |
3 | Manajemen Pengoperasian PLTA | 8 |
4 | Pengendalian Operasi Sistem | 10 |
5 | Trouble Shooting | 8 |
6 | Laporan Operasional Unit | 6 |
7 | Praktek Kunjungan Lapangan /Presentasi | 24 |
JUMLAH | 60 |
JP : Jam Pelajaran; 1 JP = 45 Menit; Pelatihan di Laksanakan selama 10 Hari (5 Hari Teori, 5 Hari Praktek) dan msh Tentatif.
OJT : 3 kali mengikuti pengoperasian PLTA
LOKAS TRAINING :
- Autorun Training Center atau
- Site Customer (In House)
METODE : Teori & Praktek
FASILITAS TRAINING :
- Ruang Kelas nyaman ber AC
- LCD Proyektor,
- Hand-Out,
- Lunch 1 x
- Coffee break 2 x
- APD di Pinjamkan,
- Unit Praktek di sediakan
PERSYARATAN UMUM :
- F.C KTP
- F.C Ijazah Terakhir
- Foto 2X3 & 3X4 Masing-Masing 4 Lembar Background Warna Merah.
BIAYA PENDAFTARAN : Rp 200.000,-
Jadwal dan Daftar Harga Pelatihan/Training.
Utk Informasi Lebih Lanjut atau ada yang mau di Tanyakan Silahkan Hubungi ke Customer Service kami, dengan Click Contact US. atau Silahkan Chat Kami dengan Live Chat KMMI yg ada di bawah Page.