HRSG

HRSG adalah singkatan dari Heat Recovery Steam Generator, adalah peralatan utama dari Pusat Listrik Tenaga Gas-Uap yang berfungsi untuk memanfaatkan gas buang turbin gas untuk memperoduksi uap bertekanan ( khususnya superheated steam ). Panas/kalor yang dipindahkan dari gas buang tersebut seluruhnya berpindah dengan cara konveksi ke air yang berada dalam pipa. Gas buang turbin gas mengalir memanasi peralatan HRSG mulai dari superheater, kemudian menuju ke evaporator, ke economizer dan preheater dan selanjutnya keluar melalui cerobong pembuangan.

Adapun HRSG ini dilihat dari aliran water dan steam-nya ada tiga jenis[1] yaitu One Through Unit, Vertikal dan Horizontal HRSG. Di tempat bekerjaku, PLTGU Grati, HRSG-nya berupa vertical HRSG, dimana water circulation menggunakan pompa untuk sirkulasi paksa ( force circulation ) yaitu dengan Boiler Circulating Pump ( BCP ). Adapun dari jenis-jenis HRSG tersebut memiliki keuntungan masing, sebagaimana di PLTGU Grati dengan Vertikal HRSG atau di unit lain dengan Horizontal HRSG memiliki juga keuntungan.

One Through HRSG ini tidak memiliki steam drum, klo sekarang sih yang lagi booming di PLTU Adipala yang dioperasikan oleh Indonesia Power, yaitu mirip supercritical boiler. Pada HRSG jenis ini air feed water masuk melalui tube-tube HRSG dan keluar langsung berupa steam. Pada One Through HRSG ini air feed water akan mendidih dan menjadi steam posisinya akan berbeda-beda bergantung pada jumlah flow rate dan temperature gas buang.

untitled

One Through HRSG

untitled11Natural dan Forced Circulation HRSG Sumber Industrial Boiler dan Heat Recovery Steam Generators

Adapun bagian-bagian HRSG diantaranya :

1. PREHEATER

Preheater merupakan penukar kalor yang sebagai pemanas awal untuk air kondensat dari kondensasi di kondensor sebelum siap untuk menjadi air pengisi di deaerator. Preheater ini digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari HRSG itu sendiri. Preheater berada pada bagian akhir atau paling atas dari HRSG untuk menyerap energi terendah dari gas buang.
Dengan pengoperasian preheater ini maka proses deaerasi air pengisi di deaerator akan membutuhkan lebih sedikit LP Auxillary Steam, sehingga energi steam bisa dimanfaatkan dalam turbin.

2. ECONOMISER

Economiser ini merupakan pemanas awal untuk air pengisi HRSG ( feed water ), dimana air pengisi akan mengalir dari deaerator menuju steam drum. Pada Economiser ini proses yang terjadi yaitu pemanasan sensible, yaitu menaikkan temperature air tanpa merubah fase. Pada pipa-pipa economiser dijaga agar tidak terjadi penguapan ( mencapai titik uap air ) atau dalam bahasa pembangkit dijaga agar tidak terjadi steaming. Pada beban-beban Gas Turbine rendah hal ini bisa menyebabkan terjadi steaming, sehingga perlu adanya Economiser Recirculating untuk menjaga agar tidak terjadi penguapan.

3. EVAPORATOR

Evaporator atau boiler bank merupakan alat penukar kalor dimana akan menghasilkan uap jenuh (saturated) dari feed water. Pada Vertikal HRSG dengan sirkulasi paksa yang menggunakan pompa sirkulasi, air sirkulasi akan mengalir dari drum masuk deaerator dan kembali ke drum kembali. Air feed water dalam fase saturated yang ada dalam pipa akan ke drum dan terbisa antara yang masih berupa fase cair dan fase saturated steam.

4. SUPERHEATER

Superheater merupakan alat penukar kalor pada HRSG yang menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam). Superheater dapat terdiri dari satu atau penukar kalor, sebagaimana di PLTGU Grati superheater ada 2 tahap yaitu primary dan secondary nya superheater. Pada dilengkapi superheater biasanya dilengkapi dengan temperature control yang menjaga temperature uap yang keluar dari superheater agar tidak melebihi batas high temperature, sistem ini dinamakan Desuperheater. Desuperheater ini fungsinya menjaga temperature keluar HRSG yang masuk ke dalam turbin ( HP Turbin ) agar tidak melebihi set temperature material turbin.

5. EXHAUST DAMPER ( DIVERTER DAMPER )

Exhaust damper ini merupakan pengarah aliran gas panas exhaust dari turbin gas. Ketika Open Cycle ( Simple Cycle ) maka gas buang akan terbuang melalui by pass stack sedangkan untuk sistem Combine Cycle gas panas akan di arahkan oleh exhaust damper masuk ke HRSG dengan menutup jalur ke arah by pass stack. ( lihat gambar di bawah )

Energi panas yang terkandung di dalam gas buang ( exhaust ) turbin gas yang temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 500 OC) dialirkan  masuk kedalam HRSG untuk memanaskan air di dalam pipa-pipa pemanas, selanjutnya keluar ke cerobong dengan temperatur sekitar 150 OC. Air di dalam pipa-pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panas tersebut, sebagian besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran air dan uap ini selanjutnya masuk kembali kedalam drum.

Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap, sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali kedalam pipa-pipa pemanas bersama-sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi.

Pada prinsipnya, antara HRSG dan Boiler adalah sama, yaitu suatu peralatan yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan gas panas. Yang sangat mendasar dalam perbedaan ini adalah sumber panas yang digunakan untuk membangkitkan uap.

Sumber panas utama yang digunakan untuk membangkitkan uap berasal dari energi panas yang terkandung di dalam gas buang turbin gas yang dialirkan masuk kedalam HRSG untuk memanaskan pipa-pipa pemanas.

Sangkan pada Boiler, sumber panas yang digunakan untuk membangkitkan uap berasal dari pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar, bisa berupa bahan bakar padat (batu bara), cair (minyak) atau gas. Sehingga pada HRSG tidak ada sistem pembakarannya ( ruang bakar )

HRSG ini dapat kita temukan dalam pembangkit listrik Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). HRSG akan inservice apabila PLTGU dalam mode operasi Combine Cycle. Sehingga antara Mode Open Cycle dan Combine Cycle akan dikendalikan oleh Exhaust Damper (Diverter Damper). Sebagaimana pada PLTU untuk proses Combine Cycle terlebih dahulu permisive start harus terlewati atau terpenuhi terlebih dahulu. Walau tidak sebanyak pada PLTU proses Combine Cycle pada PLTGU dari Block Start ( dari Nol ) sampai Sinkron 3-3-1 atau 2-2-1 ( tergantung sistem Combine-nya ) memakan waktu yang lama juga. Kurang lebih sekitar 10 jam untuk proses komplit pada saat HRSG dan ST nya dalam keadaan Cold. Untuk parameter menetukan Cold, Warm ataupun Hot ini baik HRSG dan ST berbeda parameternya.

 

Jadwal dan Daftar Harga Pelatihan/Training.

Utk Informasi Lebih Lanjut atau ada yang mau di Tanyakan Silahkan Hubungi ke Customer Service kami, dengan Click Contact US. atau Silahkan Chat Kami dengan Live Chat KMMI yg ada di bawah Page.

 

Contact US

PT KARYA MASTER MANDIRI INDONESIA

Jl. Cipinang Elok Blok. J No. 147-148 (SPBU 34-13413), Cipinang Muara - Jatinegara, Jakarta Timur 13420.

Telp. : (021) 8590 7367
Fax.  : (021) 8591 3470
HP/WA : +62813.80.676.001

Email : 
mukhsin08@gmail.com
info@kmmigroup.com

Jam Kerja :
Senin s/d Jumat : Pkl 08.00 s/d 17.00 Wib.
Sabtu : Pkl. 08.00 s/d 15.00 Wib.
Minggu/Hari Besar : "TUTUP" 

utk mendapatkan Informasi seputar KMMI silahkan Click >>>  Sistem Chat Via WA.

Visitors Counter

4200086
Hari Ini
Kemarin
Minggu ini
Minggu Kemarin
Bulan Ini
Bulan Kemarin
Total Pengunjung
3549
3979
26678
4148534
75503
143287
4200086

Your IP : 3.133.79.70
19-04-2024 10:28

Subscribe Newsletter

Berlangganan Informasi Seputar PT KMMI, Aktifitas, Daftar Harga Terbaru dll.
©2024 PT Karya Master Mandiri Indonesia. All Rights Reserved. Designed & Developed By AS_APIP

Search